Otak Manusia adalah sistem alamiah yang paling
kompleks yang pernah dikenal di alam ini. Kompleksitasnya menyamai dan mungkin
melebihi kompleksitas struktur ekonomi dan sosial yang paling rumit sekalipun. Otak
adalah bidang ilmu yang baru. Goldberg, 2001)
Anak dilahirkan dengan 10 miliar
neuron (sel syaraf) di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan
periode ketika miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel
syaraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut dendrite
yang mirip sarang laba-laba, dan axon yang berbentuk
memanjang. Otak anak usia 6 - 7 tahun besarnya dua per tiga otak orang dewasa,
tapi memiliki 5 - 7 kali lebih banyak sambungan antarneuron daripada otak anak
usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan besar untuk
menyusun ribuan sambungan antarneuron. Namun, kemampuan itu berhenti pada umur
10 - 11 tahun jika tidak dikembangkan atau digunakan. Saat itu enzim tertentu
dilepaskan dalam otak dan melarutkan semua jalur atau "urat" syaraf (pathways)
yang tidak termielinasi dengan baik (mielinasi adalah proses pembungkusan jalur
syaraf dengan myelin yang berujud protein-lemak). Perkembangan
otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action
brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke neocortex (atau
disebut juga thought brain, otak pikir). Meski saling berkaitan,
ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri. Otak primitif mengatur fisik kita untuk
bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau
fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pancaindera. Saat
menghadapi ancaman atau keadaan bahaya, bersama dengan otak limbik, otak
primitif menyiapkan reaksi "hadapi atau lari" (fight or flight
response) bagi tubuh. "Kita akan bereaksi secara fisik dan emosi
lebih dulu sebelum otak pikir sempat memproses informasi. Otak limbik memproses
emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini sebagai
penghubung otak pikir dan otak primitif. Maksudnya, otak primitif dapat
diperintah mengikuti kehendak otak pikir, di saat lain otak pikir dapat
"dikunci" untuk tidak melayani otak limbik dan primitif selama keadaan
darurat, yang nyata maupun yang tidak. Sedangkan otak pikir, yang merupakan
bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif, menerima
masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak
untuk memproses informasi, termasuk image, dari otak primitif dan
otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan,
perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan. Mielinasi
saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik,
dan otak pikir. Jalur syaraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin
menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls syaraf atau perjalanan sinyal
sepanjang "urat" syaraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan
menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya.
Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman
yang merangsang pancaindera. Namun, indera mereka perlu dilindungi dari
rangsangan yang berlebihan karena anak-anak itu ibarat sepon. "Mereka
menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, dan disentuh dari
lingkungan mereka. Kemampuan otak mereka untuk memilah atau menyaring
pengalaman rasa yang tidak menyenangkan dan berbahaya belum berkembang. Rangsangan
dan perkembangan indera itu pada gilirannya akan mengembangkan bagian tertentu
dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS).
RAS ini pintu masuk tempat kesan yang ditangkap setiap indera saling
berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir. RAS merupakan wilayah di otak
yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. Kurangnya stimulasi, atau
sebaliknya stimulasi yang berlebihan, ditambah lagi dengan gerakan motorik
kasar dan halus yang tidak berkembang secara baik, bisa menyebabkan rusaknya
perhatian terhadap lingkungan. Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif
dan otak limbik sudah 80% termielinasi. Setelah umur 6 - 7 tahun mielinasi
bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain
bertugas merespons citra visual. Ketika menonton TV, belahan otak kanan inilah
yang paling dominan kerjanya. Sedangkan ketika membaca, menulis, dan berbicara,
belahan otak kiri yang dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara
analitis dan menyusun argumen logis langkah demi langkah. Ia menganalisis suara
dan makna bahasa (misalnya, kemampuan mencocokkan suara dengan alfabet), juga
mengelola keterampilan otot halus.
Kedua belahan otak itu
dijembatani oleh bundel "urat" syaraf yang disebut corpus
collosum. Sisi kanan dan kiri tubuh saling berkoordinasi melalui jembatan
ini. Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari, serta
aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami, dan bikin
kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C. collosum.
Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan intuitif
(otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli neuropsikologi percaya,
buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi komunikasi efektif antara
belahan otak kanan dan kiri.