Jumat, 12 April 2013

UTS 2012/2013


UTS 2012/2013             
1.      Uraikan secara singkat dan padat proses pembelajaran yang kelompok anda RENCANAKAN. Beri ulasan atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi praktis abad 21.

Jawab :

            Kelompok saya mengajari sekelompok anak yang berjumlah tiga orang.
Yang terdiri dari:
1. Egia Egina Develisa Sitepu                         (7 tahun)
2. Matthew Novrentin Tarigan                       (7 tahun)
3. Queen Maribelle Sembiring Meliala            (4 tahun)
Kami mengajarkan anak-anak untuk membuat “Rainbow Biscuit”. Proses pembelajaran ini bisa dilihat dari tahapan-tahapan pembuatan biskuit pelangi ini.
           
Berikut ini adalah tahap-tahap dimana proses pembelajaran itu berlangsung,yaitu:

·         Perkenalan : Proses pembelajaran yang bisa diambil disini adalah bagaimana cara mereka bersosialisasi bertemu dengan teman baru mereka. Bagaimana mereka bisa berkenalan dengan kami yang sebagai pengajar disana dan dengan teman yang baru dia kenal di dalam kelompok barunya. Disini kami pengajarkan cara untuk berkenalan dan menyapa teman baru, untuk tidak malu-malu karena disini kita sama-sama teman baru dan sebagai teman kita harus menjalin hubungan baik atau akrab. Mengatakan kepada mereka hal-hal positif apa yang bisa didapat jika kita mempunyai banyak teman dan lain sebagainya.

·         Pemberian instruksi dan pengenalan alat dan bahan : nah, ini adalah tahap awal pembuatan kue dimana kami memberitahu mereka apa yang akan kita lakukan disini, kenapa kita ada disini. Dan karena sebelumnya tadi sudah berkenalan dengan satu dan yang lain jadi kami juga mengajak mereka untuk bertanya kepada teman sebelahnya. Agar mereka juga bisa berinteraksi satu dengan yang lainnya. Di dalam pemberian instruksi ini, proses pembelajaran yang bisa didapat adalah belajar untuk memperhatikan apa yang disampaikan pengajar agar mereka juga bisa belajar focus mendengarkan penjelasan yang disampaikan pengajar dan selama pemberian instruksi, pengajar juga bertanya kepada si anak untuk menuntut peran aktif anak di kelompoknya. Dan pembelajaran juga kepada si anak untuk berani menjawab dan jika jawabannya salah tidak dimarahi tapi dia harus lebih focus di lain waktu dan belajar giat.

Adapun instruksi yang kami berikan adalah :
o   Alat
-          Plastic bening
-          gelas
-          piring
-          sarung tangan
-          saringan
-          sendok
o   Bahan
-          biscuit
-          susu kental manis coklat
-          sparkling
-          cup kertas

·         Cuci tangan : pembelajaran yang bisa diambil dari sini adalah kebersihan. Sebelum makan atau sebelum menyentuh makanan kita harus memcuci tangan dengan sabun terlebih dahulu agar kuman-kuman di tangan mati sehingga tangan kita bersih, jadi kalo makan tidak sakit perut. Mengajarkan anak juga untuk menjaa kebersihan diri mereka. Jadi pada tahap ini kami mengajari anak-anak cuci tangan pakai sabun dan mengajari mereka kenapa harus cuci tangan.

·         Penghancuran biskuit : kami memberikan plastik bening kepada setiap anak lalu didalamnya dimasukkan tiga keping biskuit kedalamnya. Setelah itu kami memberikan gelas plastik yang akan mereka gunakan untuk menghancurkan biskuit tersebut. Proses pembelajaran yang bisa diambil disini adalah kesabaran, kerapian, keteraturan dan kebersihan. Dalam menghancurkan biskuit ini dituntut kesabaran si anak, karena penghancuran biskuit ini haruslah sampai hancur seperti bubuk. Ada beberapa anak yang bilang sudah padahal belum hancur. Jadi mereka mengulang mengerjakannya lagi sampai benar-benar halus dan itu terjadi berulang kali. Dalam menghancurkan biskuit ini juga dituntut untuk teratur dan bersih dalam arti tidak berantakan. Biskuit yang dihancurkan tidak terlempar kemana-mana. Artinya dia juga mengjancurkannya harus pelan-pelan agar tidak berantakan.


·         Penyaringan biskuit : biskuit yang telah dihancurkan disaring menggunakan saringan kawat agar biskuit yang hancur dan sudah menjadi bubuk yang bisa diolah sedangkan biskuit yang masih setengah hancur atau belum menjadi bubuk mereka hancurkan kembali sampai menjadi bubuk. Ini mengajarkan mereka bahwa dalam megerjakan pekerjaan tidak boleh setengah-setengah tetapi harus total dan maksimal. Mengerjakan setiap pekerjaan itu dari hati dan dengan sukacita agar hasilnya baik. Kesabaran mereka juga dituntut dalam hal ini. Dan juga mengajarkan mereka untuk tidak membuang makanan. Jadi, biskuit yang belum hancur sempurna tadi tidak dibuang melainkan dihancurkan lagi sampai menjadi bubuk dan siap diolah.

·         Pencampuran atau pengadonan : jadi, bubuk biskuit tadi dituang ke dalam mangkok bersih lalu dicampur dengan susu kental manis dan diaduk sampai menjadai gumpalan coklat. Proses pembelajaran yang dapat diambil adalah awalnya dari penuangan susu kental ke dalam bubuk biskuit, penuangannya tidak boleh buru-buru harus pelan-pelan agar penggumpalan yang terbentuk seimbang. Dan juga ketelitian anak karena dalam proses pencampuran anak harus melihat apakah susu dengan bubuk biskuit sudah tercampur semua sampai membentuk gumpalan coklat atau masih ada bubuk yang tersisa. Melihat bahwa bubuk dan susu sudah tercampur sempurna menjadi adonan dan siap di cetak.


·         Pencetakan : adonan tadi sudah siap dicetak, tapi kami tidak menggunakan cetakan, melainkan mencetaknya secara manual. Secara manual maksudnya kami mengajarkan adik-adik untuk mengambil adonan sedikit lalu memutarnya dikedua tangannya agar membentuk lingkaran. Jadi setiap adonan berbentuk lingkaran kecil. Proses pembelajaran untuk melatih gerakan motorik mereka, mengajarkan porsi sedikit atau banyak untuk membuat lingkaran yang kecil,sedang atau besar. Melatih mereka menimbang-nimbang ukuran juga. Jadi lingkaran yang bulat itu bisa terbentuk jika kedua tangan kita itu berputar searah tapi secara bergantian dan dengan kekuatan yang tidak terlalu kuat (tidak ditekan). Ini juga menambah pengetahuan mereka kalau gerakannya tidak memutar hasilnya akan tidak berbentuk lingkaran, lalu jika terlalu ditekan akan penyet.

·         Pemberian toping : adonan yang sudah dicetak berbentuk lingkaran tadi di gulingkan ke piring yang ada sparkling nya. Nah, disini kreatifitas dan seni si anak dituntut. Karena dalam menggulingkan lingkaran coklat ini setiap bagiannya harus tertutpi oleh sparkling ini. Apakah sudah rapi,sudah cantik atau sudah terbalut sparkling di setiap sisinya atau belum. Jadi seni dan kreatifitas mereka dapat sedikit diasah disini.


·         Penyusunan biskuit ke cup kertas : jadi adonan yang sudah menjadi warna-warni tadi dimasukkan ke dalam cup kertas. Nah ini mengajarkan anak agar teratur dan rapi dalam menyusunnya ke dalam masing-masing cup kertas. Dan juga melatih mereka dalam hal berhitung. Berhitung berapa banyak cup kertas dan berapa banyak jumlah adonan jadi.

·         Pendinginan : rainbow biscuit telah siap dan tinggal dimasukkan ke dalam lemari es atau kulkas. Disini kesabaran mereka diuji untuk menunggu hasil karya mereka selesai. Pengecekan kembali hasil karya mereka sebeluum di masukkan ke kulkas apakah ada yang kurang atau tidak. Me-review totalitas mereka dalam berkerja.


·         Penyajian dan makan : pembelajaran yang bisa diambil disini adalah kepuasan dan kebahagiaan mereka menikmati hasil kerja mereka, hasil karya mereka sendiri. Dan mengajarkan kepada mereka bahwa jika kita bersabar, mngerjakan pekerjaan dengan sepenuh hati dan maksimal akan mendapatkan hasil yang baik. Dan juga rainbow biscuit yang berlebih kami tanyakan mau diapakan, dan mereka bilang dibawa pulang untuk papa,mama,adik dan lain-lain. Jadi ini juga mengajarkan rasa berbagi kepada mereka.

·         Menyusun dan membersihkan : setiap apa yang kita kerjakan dan ada bahan atau alat-alat yang telah kita gunakan harus dirapikan kembali, disusun, dan ditaruh di tempatnya kembali. Piring atau alat-alat yang lain juga dibersihkan agar tidak kotor dan jadi berkuman. Setiap pekerjaan kalau sudah siap harus dibereskan kembali dan hal ini mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab dalam setiap pekerjaannya.
Tinjauan Paedagogi praktis abad 21
      Paedagogi abad 21 itu dikenal juga dengan sebutan Progressive Paedagogi. Pengertian dari Pedagogi progresif ini adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK memang telah melahirkan perubahan besar dalam pola pembelajaran. Sesuai dengan namanya yaitu pedagogi progres, jadi adanya progres (pngembangan atau peningkatan) ilmu dari seni mengajar yang dulunya biasa saja hingga sampai menjamah ke dunia teknologi. Jadi perkembangan dari seni mengajar ini cukup besar dan mengikuti jaman.
Proses pembelajaran yang kami lakukan jika dilihat dari pedagogi progresifnya adalah kita juga bisa mengajarkan hal yang baru kepada mereka, mencoba sesuatu hal yang baru. Misalnya kalo ada biskuit dirumah, biasanya biskuitnya langsung dimakan dan terkadang bosan karena gitu-gitu aja. Jadi kita mengolahnya menjadi sesuatu yang berbeda dan banyak hal-hal lain yang bisa dicoba dan informasi ini dapat dilihat menggunakan teknologi yang ada. Misalnya menonton tv dengan acara memasak atau membuka internet. Karena anak yang kami ajarkan sangan sering bermain game online atau offline dari handphone, tab, atau laptop kepunyaan orangtua atau saudara mereka. Bahkan mereka lebih mengerti akan game tersebut dari kita. Dan itu juga salah satu cara pembelajaran yang berkembang sangat efektif dalam progress pedagogi ini.
      Sebagai sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar, pedagogi termasuk dalam kategori “pengetahuan pedagogis formal” dan “pengetahuan pedagogi nonvernakular” (McNamara,1991).
Pengetahuan pedagogis formal ini adalah teoritis dan ilmiah. Jadi jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang kelompok kami lakukan adalah kami memberikan pengetahuan-pengetahuan secara teoritis misalnya kalau tidak cuci tangan sebelum makan atau memegang makanan yang akan dimasukkan ke dalam mulut akan menyebabkan sakit perut dan dari sisi ilmiahnya juga karena adanya kuman-kuman atau bakteri yang ada di tangan kita karena kita sebelumnya memegang barang-barang yang berkuman juga, jadi jika kita memasukkan makanan ke dalam mulut kita dan dicerna ke dalam tubuh kuman yang tadinya di tangan kita ikut masuk ke dalam tubuh dan itulah yang menyebabkan kita bisa sakit perut.
Pedagogi nonvernakular ini bisa juga disebut dengan pedagogi praktis. Kalau tadi berbicara soal teori nah dalam pedagogi ini kita belajar praktisnya atau praktik langsung (aplikatif). Kalau di atas mengajarkan teori kuman, bakteri dan efeknya disini kita mengajarkan dan member contoh bagaimana cara mencuci tangan yang baik agar kumannya mati. Cuci tangan harus pakai sabun lalu dikeringkan. Jadi lebih ke praktisnya dan lebih bagaimana caranya. Mempraktekkan langsung apa yang diajarkan dengan member contoh langsung dan anak juga ikut melakukannya.
            Studi sistematis ini erat kaitannya dengan dengan penerapan pedagogi. Untuk membangun dan memperkuat keterhubungan itu perlu menelaah keterkaitan antara pedagogi praktis dan ilmiah serta antara pedagogi dan standart professional guru.
Jadi dalam seni pembelajaran pedagogi ini dengan pedagogi praktis dan ilmiahnya harus sudah direncanakan sesistematis mungkin karena ini saling berketerkaitan bahkan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Misalnya keterkaitan tujuan pendidikan dan nilai yang mendukung pengajaran, pengetahuan tentang teori belajar, pengetahuan tentang konsep-konsep yang berbeda dari mengajar, pengetahuan tentang berbagai model pengajaran dan interaksi dinamis karakteristik siswa, karakteristik lingkungan belajar, tuntutan tugas, proses mengajaran dan pembelajaran, dan berbagai jenis pembelajaran, dan juga memahami bagaimana pedagogi dapat dioperasionalkan di dalam kelas dan juga pengetahuan dan keterampilan untuk mengevaluasi praktik, penelitian, dan teori yang berkaitan dengan pendidikan.
Jadi sesuai dengn namanya yang sistematis, semuanya harus jelas maksud dan tujuannya. Dihubungkan dengan proses pembelajaran kami yaitu kami memberikan apa yang sudah kami rencanakan sebelumnya, apa yang telah kami persiapkan sehingga nanti yang kami sampaikan sesuai dan yang terbaik dari kami dan mereka pun mengerti. Dan juga konsep yg berbeda dalam pengajaran dan penyampaian, kami berusaha lebih menyatu dengan mereka dan lingkungan juga. Banyak jenis pembelajaran yang bisa diambil dari proses pembelajaran tersebut dan kami juga berusaha mendalami karakteristik adik-adik yang didalam kelompok agar kami juga mengerti dan mendalaminya.


2.      Uraikan secara singkat dan padat tentang HASIL OBSERVASI dari proses pembelajaran kelompok anda. Beri evaluasi atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi, tik dan fenomena kontemporer.

Jawab :


No.
Nama
Hasil Observasi

1.
Egia Egina Develisa Sitepu
Saat datang bersembunyi di balik Chika



Menundukkan kepala

Masuk ke rumah menyeret-nyeret kaki

Tidak mau menyalam teman barunya

Mau menyalam kak Gita dan kak Giska

Duduk dikursi meja makan sambil melipat kadua tangan seperti mau berdoa tapi diletakkan di atas kedua paha nya

Menundukkan kepala



Melihat kanan kiri

Mencuci tangan

Menghancurkan biskuit pelan-pelan

Sesekali melihat kearah teman-temannya

Sesekali melihat kea rah pengajar
Mulai sedikit bertanya
Membantu temannya menghancurkan biskuit
Meminjam hp kak Chika untuk main game selama biskuit dimasukkan ke lemari es
Berhenti bermain game
Makan tiga rainbow biscuit
Membungkus rainbow biscuit untuk dibawa pulang
Pamit pulang
Menyalam kak Gita dan kak Giska
Menyalam kedua temannya
2.
Matthew Novrentin Tarigan
Tertawa saat turun dari mobil


Langsung ke pintu masuk
Menyalam kak giska
Masuk ke rumah
Berbicara dengan kak Giska dan Queen
Melihat kedatangan kak Chika dan Egia
Duduk dengan berlutut dengan kedua lutut menopang dan kedua tangan di atas meja
Mendengarkan penjelasan
Bertanya dengan mengangkat tangannya
Menjawab pertanyaan-pertanyaan
menyalam teman baru nya Egia tapi tidak ada balasan
Menghancurkan biskuit cepat-cepat (terburu-buru)
Mengatakan “aku nomor satu duluan siap”
Menunjuk kearah biskuit yang sudah iya buat berulang kali
Diam selama beberapa saat
Melihat kea rah lemari es saat menunggu biskuit dingin
Tertawa lebar saat biskuit dikeluarkan dan langsung mengambil biskuit yang dia buat tadi
Langsung memakannya


Berbicara dengan Queen
Membungkus rainbow biscuit untuk mama, papa dan adiknya
Pamit pulang dan menyalam semua orang yang ada disana
3.
Queen Maribelle Sembiring Meliala
Datang bersama kak Gita


Berkenalan dengan kak Giska
Menyalam kak Giska
Berbicara dengan kak Giska danMatthew
Menyambut kedatangan kak Chika dan Egia
Menyalam kak Chika
Tidak menjawab pertanyaan kak Chika
Menyalam Egia
Duduk di meja makan dengan tenang
Memperhatikan apa yang dikatakan
Sesekali melihat kearah temannya
Sesekali bertanya
Sesekali menjawab
Berulang kali melihat kearah lemari es saat proses pendinginan
Mengajak kak Gita dekat kearahnya karena ada yang ingin disampaikannya
Membungkus untuk mama, papa, adik dan mbak nya
Menyalam semua orang yang ada disana
Pamit pulang




evaluasi atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi, tik dan fenomena kontemporer adalah awalnya pengajar bertanya kepada mereka pertanyaan-pertanyaan esensial kepada adik-adik dan ada beberapa yang menjawab tapi ada yang diam saja mungkin karena masih malu-malu. Kita juga mengajarkan pedagogi efektif yaitu mendorong mereka agar lebih efektif belajarnya, lebih kreatif dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka. Kami juga memfasilitasi proses pembelajaran mereka dengan alat dan bahan yang sudah kami sediakan.
Ini merupakan suatu pembelajaran baru bagi mereka karena mereka belum ada yang pernah membuat biskuit ini sebelumnya. Jadi, menambah ilmu pengetahuan mereka juga. Dan juga karena ini belajar kelompok jadi ada banyak pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dan ini juga meningkatkan kebersamaan satu dengan yang lainnya. Serta menambah pengalam buat adik-adik dengan adanya kesempatan ini. Mereka juga bisa membuat ini di rumah mereka masing-masing karena alat dan bahan mudah didapat dan proses pembuatan juga sangat praktis.
Mereka juga bisa mengakses hal-hal yang sama dengan pembelajaran ini dari tv atau internet sebgai referensi mereka manatau mereka mau mencoba mebuat makanan-makanan yang lain.
Sampai ke kenikmatan belajar. Awalnya mereka tidak saling kenal dan merasa cangkung, tapi seiring berjalannya waktu mereka bisa bersosialisasi dan beradaptasi satu dengan yang lainnya, sehingga saat proses pembelajaran mereka bisa menikmati prosesnya bahkan menikmati hasil dari apa yang mereka kerjakan.

3. Tuliskan pandangan anda tentang pembelajaran pada perkuliahan Paedagogi di Fakultas Psikologi USU semester genap TA. 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-prinsip Paedagogis.

Jawab:
            Pandangan saya tentang pembelajaran pada perkuliahan pedagogi di Fakultas Psikologi USU semester genap TA. 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-prinsip Paedagogis adalah baik. Alasannya karena seperti saat saya maju kedepan kelas menjelaskan tentang pedagogi abad 21 dan sayan menjelaskan sepengetahuan saya. Dan pada saat diminta untuk memberikan contoh, saya mengatakan kelas pedagogi ini sebagai contohnya. Karena seperti teori yang pernah kita bahas sebelumnya dan semua yang baru-baru ini kita review bahwa pedagogi abad 21 ini adalah pedagogi progresif yang pengetahuannya berkembang sampai ke tingkatan teknologinya. Jadi proses pembelajaran pedagogi ini tidak monoton bahkan mengikuti perkembangannya. Masuk ke dalam pedagogi teoritis dan pedagogi praktisnya. Di kelas kita belajar tentang teori-teori seni dalam pengajaran ini dan kita juga dituntut untuk terjun langsung dan mempraktikkannya, jadi kita bisa mengaplikasikan ilmu apa yang telah kita dapatkan dengan kerja lapangan kita. Seperti wawancara dan mengajar. Lalu sistematisnya, dosen pengampuh berusaha mengenali karakteristik kami satu persatu agar lebih menyatu dan mudah menyampaikan pengajarannya. Begitu juga dengan situasi dan lingkunga. Dosen juga mempunyai pengetahuan yang matang tentang teori-teori pengajaran dan dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan serta nilai-nilai yang mendukung pengajaran. Selain itu juga proses pembelajaran ini juga telah dipersiapkan secara matang dan sistematis sesuai dengan jadwal dan materi apa yang disampaikan dengan dengan adanya kontrak kuliah di awal pertemuan. Jadi segala sesuatu yang akan disampaikan telah dipersiapkan secara matang oleh dosen pengampuh mata kuliah ini.
Dan jika dihubungkan dengan perkembangan teknologi, matakuliah ini cukup dekat bahkan sangat dekat dengan perkembangan teknologi karena terkadang perkuliahan dilakukan secara online, jadi dimanapun kita berada kita terhubung dengan jaringan internet. Bahkan mengerjakan soal ujian tengah semesterpun di masukkan ke dalam blog, jadi itu juga salah satu contoh bahwa kelas ini mengikuti progress pedagogi ini karena mengikuti perkembangan pengetahuan sampai ke teknologinya.