UTS 2012/2013
1.
Uraikan
secara singkat dan padat proses pembelajaran yang kelompok anda RENCANAKAN.
Beri ulasan atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan paedagogi praktis abad
21.
Jawab :
Kelompok saya mengajari sekelompok
anak yang berjumlah tiga orang.
Yang
terdiri dari:
1. Egia
Egina Develisa Sitepu (7
tahun)
2. Matthew
Novrentin Tarigan (7
tahun)
3. Queen
Maribelle Sembiring Meliala (4 tahun)
Kami
mengajarkan anak-anak untuk membuat “Rainbow
Biscuit”. Proses pembelajaran ini bisa dilihat dari tahapan-tahapan
pembuatan biskuit pelangi ini.
Berikut
ini adalah tahap-tahap dimana proses pembelajaran itu berlangsung,yaitu:
·
Perkenalan
: Proses pembelajaran yang bisa diambil disini adalah bagaimana cara mereka
bersosialisasi bertemu dengan teman baru mereka. Bagaimana mereka bisa
berkenalan dengan kami yang sebagai pengajar disana dan dengan teman yang baru
dia kenal di dalam kelompok barunya. Disini kami pengajarkan cara untuk
berkenalan dan menyapa teman baru, untuk tidak malu-malu karena disini kita
sama-sama teman baru dan sebagai teman kita harus menjalin hubungan baik atau
akrab. Mengatakan kepada mereka hal-hal positif apa yang bisa didapat jika kita
mempunyai banyak teman dan lain sebagainya.
·
Pemberian
instruksi dan pengenalan alat dan bahan : nah, ini adalah tahap awal pembuatan
kue dimana kami memberitahu mereka apa yang akan kita lakukan disini, kenapa
kita ada disini. Dan karena sebelumnya tadi sudah berkenalan dengan satu dan
yang lain jadi kami juga mengajak mereka untuk bertanya kepada teman
sebelahnya. Agar mereka juga bisa berinteraksi satu dengan yang lainnya. Di
dalam pemberian instruksi ini, proses pembelajaran yang bisa didapat adalah
belajar untuk memperhatikan apa yang disampaikan pengajar agar mereka juga bisa
belajar focus mendengarkan penjelasan yang disampaikan pengajar dan selama
pemberian instruksi, pengajar juga bertanya kepada si anak untuk menuntut peran
aktif anak di kelompoknya. Dan pembelajaran juga kepada si anak untuk berani
menjawab dan jika jawabannya salah tidak dimarahi tapi dia harus lebih focus di
lain waktu dan belajar giat.
Adapun
instruksi yang kami berikan adalah :
o Alat
-
Plastic
bening
-
gelas
-
piring
-
sarung
tangan
-
saringan
-
sendok
o Bahan
-
biscuit
-
susu
kental manis coklat
-
sparkling
-
cup kertas
·
Cuci
tangan : pembelajaran yang bisa diambil dari sini adalah kebersihan. Sebelum
makan atau sebelum menyentuh makanan kita harus memcuci tangan dengan sabun
terlebih dahulu agar kuman-kuman di tangan mati sehingga tangan kita bersih,
jadi kalo makan tidak sakit perut. Mengajarkan anak juga untuk menjaa
kebersihan diri mereka. Jadi pada tahap ini kami mengajari anak-anak cuci
tangan pakai sabun dan mengajari mereka kenapa harus cuci tangan.
·
Penghancuran
biskuit : kami memberikan plastik bening kepada setiap anak lalu didalamnya
dimasukkan tiga keping biskuit kedalamnya. Setelah itu kami memberikan gelas
plastik yang akan mereka gunakan untuk menghancurkan biskuit tersebut. Proses
pembelajaran yang bisa diambil disini adalah kesabaran, kerapian, keteraturan
dan kebersihan. Dalam menghancurkan biskuit ini dituntut kesabaran si anak,
karena penghancuran biskuit ini haruslah sampai hancur seperti bubuk. Ada
beberapa anak yang bilang sudah padahal belum hancur. Jadi mereka mengulang
mengerjakannya lagi sampai benar-benar halus dan itu terjadi berulang kali.
Dalam menghancurkan biskuit ini juga dituntut untuk teratur dan bersih dalam
arti tidak berantakan. Biskuit yang dihancurkan tidak terlempar kemana-mana.
Artinya dia juga mengjancurkannya harus pelan-pelan agar tidak berantakan.
·
Penyaringan
biskuit : biskuit yang telah dihancurkan disaring menggunakan saringan kawat
agar biskuit yang hancur dan sudah menjadi bubuk yang bisa diolah sedangkan
biskuit yang masih setengah hancur atau belum menjadi bubuk mereka hancurkan
kembali sampai menjadi bubuk. Ini mengajarkan mereka bahwa dalam megerjakan
pekerjaan tidak boleh setengah-setengah tetapi harus total dan maksimal.
Mengerjakan setiap pekerjaan itu dari hati dan dengan sukacita agar hasilnya
baik. Kesabaran mereka juga dituntut dalam hal ini. Dan juga mengajarkan mereka
untuk tidak membuang makanan. Jadi, biskuit yang belum hancur sempurna tadi
tidak dibuang melainkan dihancurkan lagi sampai menjadi bubuk dan siap diolah.
·
Pencampuran
atau pengadonan : jadi, bubuk biskuit tadi dituang ke dalam mangkok bersih lalu
dicampur dengan susu kental manis dan diaduk sampai menjadai gumpalan coklat.
Proses pembelajaran yang dapat diambil adalah awalnya dari penuangan susu
kental ke dalam bubuk biskuit, penuangannya tidak boleh buru-buru harus
pelan-pelan agar penggumpalan yang terbentuk seimbang. Dan juga ketelitian anak
karena dalam proses pencampuran anak harus melihat apakah susu dengan bubuk
biskuit sudah tercampur semua sampai membentuk gumpalan coklat atau masih ada
bubuk yang tersisa. Melihat bahwa bubuk dan susu sudah tercampur sempurna
menjadi adonan dan siap di cetak.
·
Pencetakan
: adonan tadi sudah siap dicetak, tapi kami tidak menggunakan cetakan,
melainkan mencetaknya secara manual. Secara manual maksudnya kami mengajarkan
adik-adik untuk mengambil adonan sedikit lalu memutarnya dikedua tangannya agar
membentuk lingkaran. Jadi setiap adonan berbentuk lingkaran kecil. Proses
pembelajaran untuk melatih gerakan motorik mereka, mengajarkan porsi sedikit
atau banyak untuk membuat lingkaran yang kecil,sedang atau besar. Melatih
mereka menimbang-nimbang ukuran juga. Jadi lingkaran yang bulat itu bisa
terbentuk jika kedua tangan kita itu berputar searah tapi secara bergantian dan
dengan kekuatan yang tidak terlalu kuat (tidak ditekan). Ini juga menambah
pengetahuan mereka kalau gerakannya tidak memutar hasilnya akan tidak berbentuk
lingkaran, lalu jika terlalu ditekan akan penyet.
·
Pemberian
toping : adonan yang sudah dicetak berbentuk lingkaran tadi di gulingkan ke
piring yang ada sparkling nya. Nah,
disini kreatifitas dan seni si anak dituntut. Karena dalam menggulingkan
lingkaran coklat ini setiap bagiannya harus tertutpi oleh sparkling ini. Apakah sudah rapi,sudah cantik atau sudah terbalut sparkling di setiap sisinya atau belum.
Jadi seni dan kreatifitas mereka dapat sedikit diasah disini.
·
Penyusunan
biskuit ke cup kertas : jadi adonan
yang sudah menjadi warna-warni tadi dimasukkan ke dalam cup kertas. Nah ini mengajarkan anak agar teratur dan rapi dalam
menyusunnya ke dalam masing-masing cup
kertas. Dan juga melatih mereka dalam hal berhitung. Berhitung berapa banyak cup kertas dan berapa banyak jumlah
adonan jadi.
·
Pendinginan
: rainbow biscuit telah siap dan
tinggal dimasukkan ke dalam lemari es atau kulkas. Disini kesabaran mereka
diuji untuk menunggu hasil karya mereka selesai. Pengecekan kembali hasil karya
mereka sebeluum di masukkan ke kulkas apakah ada yang kurang atau tidak. Me-review totalitas mereka dalam berkerja.
·
Penyajian
dan makan : pembelajaran yang bisa diambil disini adalah kepuasan dan
kebahagiaan mereka menikmati hasil kerja mereka, hasil karya mereka sendiri.
Dan mengajarkan kepada mereka bahwa jika kita bersabar, mngerjakan pekerjaan
dengan sepenuh hati dan maksimal akan mendapatkan hasil yang baik. Dan juga rainbow biscuit yang berlebih kami
tanyakan mau diapakan, dan mereka bilang dibawa pulang untuk papa,mama,adik dan
lain-lain. Jadi ini juga mengajarkan rasa berbagi kepada mereka.
·
Menyusun
dan membersihkan : setiap apa yang kita kerjakan dan ada bahan atau alat-alat
yang telah kita gunakan harus dirapikan kembali, disusun, dan ditaruh di
tempatnya kembali. Piring atau alat-alat yang lain juga dibersihkan agar tidak
kotor dan jadi berkuman. Setiap pekerjaan kalau sudah siap harus dibereskan
kembali dan hal ini mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab dalam setiap
pekerjaannya.
Tinjauan Paedagogi praktis abad 21
Paedagogi
abad 21 itu dikenal juga dengan sebutan Progressive
Paedagogi. Pengertian dari Pedagogi progresif ini adalah kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk TIK memang telah melahirkan perubahan besar
dalam pola pembelajaran. Sesuai dengan namanya yaitu pedagogi progres, jadi
adanya progres (pngembangan atau peningkatan) ilmu dari seni mengajar yang
dulunya biasa saja hingga sampai menjamah ke dunia teknologi. Jadi perkembangan
dari seni mengajar ini cukup besar dan mengikuti jaman.
Proses pembelajaran yang kami
lakukan jika dilihat dari pedagogi progresifnya adalah kita juga bisa
mengajarkan hal yang baru kepada mereka, mencoba sesuatu hal yang baru.
Misalnya kalo ada biskuit dirumah, biasanya biskuitnya langsung dimakan dan terkadang
bosan karena gitu-gitu aja. Jadi kita mengolahnya menjadi sesuatu yang berbeda
dan banyak hal-hal lain yang bisa dicoba dan informasi ini dapat dilihat
menggunakan teknologi yang ada. Misalnya menonton tv dengan acara memasak atau
membuka internet. Karena anak yang kami ajarkan sangan sering bermain game online
atau offline dari handphone, tab, atau laptop kepunyaan
orangtua atau saudara mereka. Bahkan mereka lebih mengerti akan game tersebut dari kita. Dan itu juga
salah satu cara pembelajaran yang berkembang sangat efektif dalam progress
pedagogi ini.
Sebagai
sebagai ilmu atau teori dan seni atau praktik mengajar, pedagogi termasuk dalam
kategori “pengetahuan pedagogis formal” dan “pengetahuan pedagogi
nonvernakular” (McNamara,1991).
Pengetahuan pedagogis formal ini
adalah teoritis dan ilmiah. Jadi jika dihubungkan dengan proses pembelajaran
yang kelompok kami lakukan adalah kami memberikan pengetahuan-pengetahuan
secara teoritis misalnya kalau tidak cuci tangan sebelum makan atau memegang
makanan yang akan dimasukkan ke dalam mulut akan menyebabkan sakit perut dan
dari sisi ilmiahnya juga karena adanya kuman-kuman atau bakteri yang ada di
tangan kita karena kita sebelumnya memegang barang-barang yang berkuman juga,
jadi jika kita memasukkan makanan ke dalam mulut kita dan dicerna ke dalam
tubuh kuman yang tadinya di tangan kita ikut masuk ke dalam tubuh dan itulah
yang menyebabkan kita bisa sakit perut.
Pedagogi nonvernakular ini bisa
juga disebut dengan pedagogi praktis. Kalau tadi berbicara soal teori nah dalam
pedagogi ini kita belajar praktisnya atau praktik langsung (aplikatif). Kalau
di atas mengajarkan teori kuman, bakteri dan efeknya disini kita mengajarkan
dan member contoh bagaimana cara mencuci tangan yang baik agar kumannya mati.
Cuci tangan harus pakai sabun lalu dikeringkan. Jadi lebih ke praktisnya dan
lebih bagaimana caranya. Mempraktekkan langsung apa yang diajarkan dengan
member contoh langsung dan anak juga ikut melakukannya.
Studi sistematis ini erat
kaitannya dengan dengan penerapan pedagogi. Untuk membangun dan memperkuat
keterhubungan itu perlu menelaah keterkaitan antara pedagogi praktis dan ilmiah
serta antara pedagogi dan standart professional guru.
Jadi dalam
seni pembelajaran pedagogi ini dengan pedagogi praktis dan ilmiahnya harus
sudah direncanakan sesistematis mungkin karena ini saling berketerkaitan bahkan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Misalnya keterkaitan tujuan
pendidikan dan nilai yang mendukung pengajaran, pengetahuan tentang teori
belajar, pengetahuan tentang konsep-konsep yang berbeda dari mengajar,
pengetahuan tentang berbagai model pengajaran dan interaksi dinamis
karakteristik siswa, karakteristik lingkungan belajar, tuntutan tugas, proses
mengajaran dan pembelajaran, dan berbagai jenis pembelajaran, dan juga memahami
bagaimana pedagogi dapat dioperasionalkan di dalam kelas dan juga pengetahuan
dan keterampilan untuk mengevaluasi praktik, penelitian, dan teori yang
berkaitan dengan pendidikan.
Jadi
sesuai dengn namanya yang sistematis, semuanya harus jelas maksud dan
tujuannya. Dihubungkan dengan proses pembelajaran kami yaitu kami memberikan
apa yang sudah kami rencanakan sebelumnya, apa yang telah kami persiapkan
sehingga nanti yang kami sampaikan sesuai dan yang terbaik dari kami dan mereka
pun mengerti. Dan juga konsep yg berbeda dalam pengajaran dan penyampaian, kami
berusaha lebih menyatu dengan mereka dan lingkungan juga. Banyak jenis
pembelajaran yang bisa diambil dari proses pembelajaran tersebut dan kami juga
berusaha mendalami karakteristik adik-adik yang didalam kelompok agar kami juga
mengerti dan mendalaminya.
2.
Uraikan
secara singkat dan padat tentang HASIL OBSERVASI dari proses pembelajaran
kelompok anda. Beri evaluasi atas uraian tersebut berdasarkan tinjauan
paedagogi, tik dan fenomena kontemporer.
Jawab :
No.
|
Nama
|
Hasil Observasi
|
|
1.
|
Egia Egina Develisa Sitepu
|
Saat datang bersembunyi di balik
Chika
|
|
|
|
Menundukkan kepala
|
|
Masuk ke rumah menyeret-nyeret
kaki
|
|||
Tidak mau menyalam teman barunya
|
|||
Mau menyalam kak Gita dan kak Giska
|
|||
Duduk dikursi meja makan sambil
melipat kadua tangan seperti mau berdoa tapi diletakkan di atas kedua paha
nya
|
|||
Menundukkan kepala
|
|||
|
|
Melihat kanan kiri
|
|
Mencuci tangan
|
|||
Menghancurkan biskuit
pelan-pelan
|
|||
Sesekali melihat kearah teman-temannya
|
|||
|
Sesekali melihat kea rah
pengajar
|
||
Mulai sedikit bertanya
|
|||
Membantu temannya menghancurkan
biskuit
|
|||
Meminjam hp kak Chika untuk main
game selama biskuit dimasukkan ke
lemari es
|
|||
Berhenti bermain game
|
|||
Makan tiga rainbow biscuit
|
|||
Membungkus rainbow biscuit untuk dibawa pulang
|
|||
Pamit pulang
|
|||
Menyalam kak Gita dan kak Giska
|
|||
Menyalam kedua temannya
|
|||
2.
|
Matthew Novrentin Tarigan
|
Tertawa saat turun dari mobil
|
|
|
|
Langsung ke pintu masuk
|
|
Menyalam kak giska
|
|||
Masuk ke rumah
|
|||
Berbicara dengan kak Giska dan
Queen
|
|||
Melihat kedatangan kak Chika dan
Egia
|
|||
Duduk dengan berlutut dengan
kedua lutut menopang dan kedua tangan di atas meja
|
|||
Mendengarkan
penjelasan
Bertanya
dengan mengangkat tangannya
Menjawab
pertanyaan-pertanyaan
|
|||
menyalam teman baru nya Egia
tapi tidak ada balasan
|
|||
Menghancurkan biskuit
cepat-cepat (terburu-buru)
|
|||
Mengatakan “aku nomor satu
duluan siap”
|
|||
Menunjuk kearah biskuit yang
sudah iya buat berulang kali
|
|||
Diam selama beberapa saat
|
|||
Melihat kea rah lemari es saat
menunggu biskuit dingin
|
|||
Tertawa lebar saat biskuit
dikeluarkan dan langsung mengambil biskuit yang dia buat tadi
|
|||
Langsung memakannya
|
|||
|
|
Berbicara dengan Queen
|
|
Membungkus rainbow biscuit untuk mama, papa dan adiknya
|
|||
Pamit pulang dan menyalam semua
orang yang ada disana
|
|||
3.
|
Queen Maribelle Sembiring
Meliala
|
Datang bersama kak Gita
|
|
|
|
Berkenalan dengan kak Giska
|
|
Menyalam kak Giska
|
|||
Berbicara dengan kak Giska
danMatthew
|
|||
Menyambut kedatangan kak Chika
dan Egia
|
|||
Menyalam kak Chika
|
|||
Tidak menjawab pertanyaan kak
Chika
|
|||
Menyalam Egia
|
|||
Duduk di meja makan dengan
tenang
|
|||
Memperhatikan apa yang dikatakan
|
|||
Sesekali melihat kearah temannya
|
|||
Sesekali bertanya
|
|||
Sesekali menjawab
|
|||
Berulang kali melihat kearah
lemari es saat proses pendinginan
|
|||
Mengajak kak Gita dekat
kearahnya karena ada yang ingin disampaikannya
|
|||
Membungkus untuk mama, papa,
adik dan mbak nya
|
|||
Menyalam semua orang yang ada
disana
|
|||
Pamit pulang
|
|||
evaluasi atas uraian tersebut
berdasarkan tinjauan paedagogi, tik dan fenomena kontemporer adalah awalnya
pengajar bertanya kepada mereka pertanyaan-pertanyaan esensial kepada adik-adik
dan ada beberapa yang menjawab tapi ada yang diam saja mungkin karena masih
malu-malu. Kita juga mengajarkan pedagogi efektif yaitu mendorong mereka agar
lebih efektif belajarnya, lebih kreatif dan meningkatkan rasa ingin tahu
mereka. Kami juga memfasilitasi proses pembelajaran mereka dengan alat dan
bahan yang sudah kami sediakan.
Ini merupakan suatu pembelajaran
baru bagi mereka karena mereka belum ada yang pernah membuat biskuit ini
sebelumnya. Jadi, menambah ilmu pengetahuan mereka juga. Dan juga karena ini
belajar kelompok jadi ada banyak pembelajaran yang dilakukan secara
bersama-sama dan ini juga meningkatkan kebersamaan satu dengan yang lainnya.
Serta menambah pengalam buat adik-adik dengan adanya kesempatan ini. Mereka
juga bisa membuat ini di rumah mereka masing-masing karena alat dan bahan mudah
didapat dan proses pembuatan juga sangat praktis.
Mereka juga bisa mengakses hal-hal
yang sama dengan pembelajaran ini dari tv atau internet sebgai referensi mereka
manatau mereka mau mencoba mebuat makanan-makanan yang lain.
Sampai ke kenikmatan belajar.
Awalnya mereka tidak saling kenal dan merasa cangkung, tapi seiring berjalannya
waktu mereka bisa bersosialisasi dan beradaptasi satu dengan yang lainnya,
sehingga saat proses pembelajaran mereka bisa menikmati prosesnya bahkan
menikmati hasil dari apa yang mereka kerjakan.
3. Tuliskan pandangan anda tentang
pembelajaran pada perkuliahan Paedagogi di Fakultas Psikologi USU semester
genap TA. 2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-prinsip
Paedagogis.
Jawab:
Pandangan saya tentang pembelajaran
pada perkuliahan pedagogi di Fakultas Psikologi USU semester genap TA.
2012/2013 berdasarkan tinjauan Paedagogi Teoritis dan Prinsip-prinsip
Paedagogis adalah baik. Alasannya karena seperti saat saya maju kedepan kelas
menjelaskan tentang pedagogi abad 21 dan sayan menjelaskan sepengetahuan saya.
Dan pada saat diminta untuk memberikan contoh, saya mengatakan kelas pedagogi
ini sebagai contohnya. Karena seperti teori yang pernah kita bahas sebelumnya
dan semua yang baru-baru ini kita review bahwa pedagogi abad 21 ini adalah
pedagogi progresif yang pengetahuannya berkembang sampai ke tingkatan
teknologinya. Jadi proses pembelajaran pedagogi ini tidak monoton bahkan
mengikuti perkembangannya. Masuk ke dalam pedagogi teoritis dan pedagogi praktisnya.
Di kelas kita belajar tentang teori-teori seni dalam pengajaran ini dan kita
juga dituntut untuk terjun langsung dan mempraktikkannya, jadi kita bisa
mengaplikasikan ilmu apa yang telah kita dapatkan dengan kerja lapangan kita.
Seperti wawancara dan mengajar. Lalu sistematisnya, dosen pengampuh berusaha
mengenali karakteristik kami satu persatu agar lebih menyatu dan mudah
menyampaikan pengajarannya. Begitu juga dengan situasi dan lingkunga. Dosen
juga mempunyai pengetahuan yang matang tentang teori-teori pengajaran dan
dengan mempertimbangkan tujuan pendidikan serta nilai-nilai yang mendukung
pengajaran. Selain itu juga proses pembelajaran ini juga telah dipersiapkan
secara matang dan sistematis sesuai dengan jadwal dan materi apa yang
disampaikan dengan dengan adanya kontrak kuliah di awal pertemuan. Jadi segala
sesuatu yang akan disampaikan telah dipersiapkan secara matang oleh dosen
pengampuh mata kuliah ini.
Dan jika
dihubungkan dengan perkembangan teknologi, matakuliah ini cukup dekat bahkan
sangat dekat dengan perkembangan teknologi karena terkadang perkuliahan
dilakukan secara online, jadi
dimanapun kita berada kita terhubung dengan jaringan internet. Bahkan
mengerjakan soal ujian tengah semesterpun di masukkan ke dalam blog, jadi itu
juga salah satu contoh bahwa kelas ini mengikuti progress pedagogi ini karena
mengikuti perkembangan pengetahuan sampai ke teknologinya.