Agita Sara (101301114)
Teori
kognitif membahas mengenai proses belajar pada individu yang diawali dengan
proses pencarian informasi, pengingatan, pengelolaan belajar, dan pemecahan
masalah.
Psikologi
Gestalt yang merupakanperspektif kognitif awal, memandang perubahan di dalam persepsi
sebagai kunci untuk belajar dalam pemecahan masalah. Teori pemrosesan informasi
membahas mengenai langkah - langkah dasar yang diambil oleh individu untuk
memperoleh, menyandikan, dan mengingat informasi.
Ada tiga poin utama dalam teori kognitif:
- Hal
yang penting dalam pemrosesan informasi adalah sistem memori yg
terorganisir dan pengetahuan sebelumnya.
- Pengelolaan
info meliputi persepsi, pengkodean, pengkonstruksian makna dan pengambilan
kembali dimana informasi mungkin ada di meori jangka panjang.
- Pemecahan
masalah pada tiap orang berbeda terutama dalam analisis masalah dan cara
penyelesaiannya.
Filsafat
konstruktivis sosial memiliki tiga keyakinan umum mengenai belajar,yaitu:
- Definisi
pengetahuan: produk dari setting belajar di kelas atau tempat dimana
partisipan berada; produk dari penelitian tertentu yang tidak dapat
dipisahkan dari aktifitas atau kejadian yang menghasilkan produk tersebut
(Bredo, 1994; Dewey & Bentley, 1996).
- Definisi
belajar: kognisi yang dibagi secara sosial yang merupakan proses dari
menjadi anggota komunitas praktik belajar yang berkelanjutan (Lave, 1991);
interaksi sosial yang mengkonstruksi konteks, pengetahuan, dan makna
(Marshall, 1996).
- Lokus
belajar: tidak terbatas pada pikiran individu(Marshall, 1996); terjadi di
komunitas partisipan dan didistribusikan diantara sesama partisipan
(Bredo, 1994).
Brdasarkan
tiga keyakinan umum diatas mengenai suatu teori belajar, dapat kita simpulkan
bahwa dalam teori belajar kognitif sudah mengandung keyakinan filsafat
konstruktivis sosial dimana:
- Teori
belajar yang membahas mengenai pencarian informasi, pengingatan,
pengelolaan dan pemecahan masalah berdasarkan informasi menjadikan
informasi sebagai produk atau hasil dari suatu kegiatan belajar baik dalam
setting belajar di kelas maupun dalam setting penelitian dimana informasi
tersebut didapatkan.
- Informasi
yang didapatkan dari setting belajar ataupun penelitian tersebut dapat
digunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan
lingkungannya agar dapat menjadi bagian dari lingkungan tersebut dimana
informasi yang mereka miliki dapat memberi makna pada tiap interaksi yang
dilakukan oleh individu.
- Informasi
yang didapatkan, diingat serta dikelola dengan baik oleh individu dapat
digali kembali dan disebarluaskan atau didistribusikan kepada sesama
individu dalam suatu kelompok dimana informasi tersebut menjadi suatu
topik yang dapat dibahas dan diteliti lebih lanjut.