Paedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru. Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya
pembelajaran.
Pedagogi juga kadang-kadang merujuk pada penggunaan
yang tepat dari strategi mengajar. Sehubungan dengan strategi mengajar itu,
filosofi mengajar diterapkan dan dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan
pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang
dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran
pemikiran Sokrates
Kata "pedagogi" berasal dari Bahasa Yunani kuno παιδαγωγέω (paidagōgeō; dari παίς país:anak dan άγω ági: membimbing;
secara literal berarti "membimbing anak”). Di Yunani kuno, kata παιδαγωγός biasanya diterapkan pada budak yang
mengawasi pendidikan anak tuannya. Termasuk di dalamnya mengantarnya ke sekolah
(διδασκαλείον) atau tempat latihan (γυμνάσιον), mengasuhnya, dan membawakan perbekalannya (seperti
alat musiknya).
Kata yang berhubungan dengan pedagogi, yaitu pendidikan, sekarang
digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks pembelajaran, belajar, dan
berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut.
Malcolm Knowles mengungkapkan istilah lain
yang mirip dengan pedagogi yaitu andragogi, yang merujuk
pada ilmu dan seni mendidik orang dewasa.
Uraian
1.
Mempelajari dan mentransformasikan
Sebagaimana pengertian dari
paedagogi diatas jadi sebagai pengajar kita juga harus mempelajari ilmu-ilmu
seni dari mengajar baik secara individual, kelompok ataupun di lembaga-lembaga.
Karena seorang pengajar membantu alam pikiran baru untuk menyampaikan gagasan,
pengetahuan dan pemahaman. Dan gagasan yang penting disini adalah pembelajaran
yang bersifat membantu karena dalam hal ini seni bersifat rendah hati. Jadi guru
dituntut untuk aktif dan bisa mentransformasikan ilmu yang dia punya ke
anak-anak yang diajarkannya..
2.
Hubungan Pikiran
Pembelajaran selalu melibatkan
hubungan antara pemikiran seseorang atau sekelompok orang dan pikiran seseorang
atau sekelompok orang lainnya. Hubungan seperti ini adalah hubungan dua arah
yaitu guru memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan. Guru juga harus
bisa menjalin hubungan pikiran yang baik kepada siswa. Misalnya, bisa
menginsprasi siswa, memotivasi siswa yang kurang berprestasi, membuat siswa
memahami dirinya, mengevaluasi, menimbang dan membuat siswa bisa mengenali
kebenaran. Guru juga harus memahami perbedaan antar individu dan percaya bahwa
setiap siswa mampu belajar hanya saja tingkatannya yang berbeda. Guru juga
memahami berbagai macam gaya belajar mereka yang beragam. Jadi dalam menjalin
hubungan ini guru berperan mendorong siswa dengan memberi doktrin-doktrin
positif kepada siswa agar bisa meningkatkan gairah baru siswa untuk membangun
jembatan antara apa yang mereka ketahui serta apa yg mereka lakukan sehingga siswa
bisa menjadi pembelajar yang baik.
3.
Seni, Ilmu, dan Profesi
Dari referensi buku yang ada saya
menyimpulkan bahwa seseorang yang berprofesi sebagai pengajar dan mempunyai
ilmu yang banyak lalu akan menyampaikan ilmu yang dia punya kepada
siswa-siswanya dengan seni. Agar siswa bisa lebih mengerti dengan apa yang
disampaikan oleh pengajar karena cara penyampaian yang berseni yaitu kreatif
dan tidak monoton dan pengajar juga mengerti keadaan siswanya.
4. Pengajar yang Cerdas
Kegiatan pembelajaran yang baik
menuntut kehadiran guru yang baik.
Karakter
seorang guru yang baik itu adalah :
-
Jujur
-
Disiplin
-
Penyayang
-
Integritas
-
Antusias
-
Motivasi tinggi
-
Komitmen
-
Berjiwa kesatria
Tujuan
pengajar adalah mentransformasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta
memberikan pewarnaan nilai pada siswa tetapi tidak identik dengan tujuan dalam
diri siswa sendiri.
Jadi
pengajar itu harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik agar komunikasi dia
dengan siswa terjalin baik.
Beberapa
contoh pengajar yang baik dan diterima secara menyenangkan oleh siswanya,yaitu
:
-
Mengetahui nama siswa dan memanggil
mereka dengan menyebut nama
-
Menerima salam dari rekan dan
siswanya secara menyenangkan
-
Mampu menempatkan diri dalam setiap
situasi yang berbeda
-
Perhatian kepada setiap pertanyaan
siswa, keluhan, dan masalahnya
-
Perduli terhadap hal-hal kecil
-
Teliti
Beberapa
tindakan, tutur dan perilaku yang dihindari seorang pengajar yang baik,yaitu:
-
Selalu mempunyai alasan
-
Membiarkan siswa dengan masalahnya
begitu saja
-
Suka mendeskriminasi siswa
-
Tidak perhatian kepada siswa
-
Menanyakan masalah siswa tapi tidak
memberikan solusi
Beberapa
contoh tampilan pengajar yg baik dikelas, yaitu :
-
Tidak pernah terlambat atau memotong
waktu di kelas hanya karena kepentingan pribadi
-
Cepat memberikan respon terhadap
masalah siswa
-
Bekerja keras dan cerdas, semua
dokumen tertata dan tertulis rapi serta layanan tepat waktu
-
Menunjukan dan menandakan kejujuran
intelektual yang tinggi dan teliti
-
Berdiri di atas pemikiran yang
jernih dan adil dimanapun dan kapanpun
-
Mengerti dan memahami serta
mengenali perbedan karakteristik setiap siswa nya dan tidak
membanding-bandingkannya
Jadi,
pengertian paedagogi dan hubungannya terhadap materi dari buku adalah
pendidikan itu bagaimana seorang pengajar seharusnya menjalankan perannya
menjadi seorang pengajar. Dan paedagogi itu sendiri adalah seni dalam mengajar.
Jadi pentingnya memjadi seorang pengajar tidak hanya mengajari ilmu-ilmu
pengetahuan tetapi cara penyampaiannya pun sangat lah penting karena menunjang
pemahaman siswa dari ilmu yang diberikan. Dan menjalin komunikasi dengan siswa,
hubungan baik dengan siswa juga sangat penting bukannya malah berfikir bahwa
pengajar dan siswa itu punya jarak karena itu juga sangat berpengaruh kepada
proses belajar antara pengajar dan murid-muridnya. Hubungan paedagogi dengan
materi sangat berhubungan bahkan saling membantu.
Analisis Guru
Analisis
guru pada saat saya duduk di kelas 6SD dengan karakteristik guru yang ada di
buku. Sebelumnya saya mohon maaf karena tidak membuat tabel dalam analisis ini
Bu karena saya juga bingung karena saat saya duduk di kelas6 SD karakteristik
guru yang diatas hanya sedikit sekali yang ada pada guru saya dulu. Jadi supaya
tidak terlihat jungklak saya
menganalisisnya dengan narasi saja tidak dengan tabel.
Saya
memilih kelas 6 SD karena selama saya sekolah disini pengajarnya yang sedikit
mendekati karakteristik dan yang lainnya jauh. Mereka mengenali nama kami dan
memanggil muridnya dengan nama karena kami sekelas hanya 29 orang. Perduli dan
mencoba memahami maslah murid itu jauh dari sini bahkan guru membeda-bedakan
murid dari materi yang orangtua murid miliki. Murid yang tidak berprestasi
malah diabaikan dan murid yang berprestasi selalu dibangga-banggakn dengan
berlebihan. Bahkan ada salah satu guru yang mencoba mendekati murid dengan cara
sedikit tidak sopan yaitu memegang dan mengelu-elus pinggul muridnya. Saya rasa
ini sedikit menyalahi karena sudah mengarah ke getek. Menyayangi muridnya saya rasa iya karena katanya mereka
mendidik dengan kasih tapi balik lagi ke masalah materi. Guru juga tidak
memahami siswa. Guru acuh tak acuh. Lebih mementingkan kepentingan pribadi
daripada pengajaranan. Cara pengajaran juga monoton. Metode ceramah seperti
biasa, tidak ada kreatifitas,seni, perubahan atau apapun. Tapi pada saat jam
sore disekolah ada salah satu guru memberikan energizer walaupun itu-itu saja tapi cukup menarik bagi kami yang
monoton. Dari saya mengerjakan tugas ini saya merasa malu dengan sekolah saya
dulu karena sangat jauh criteria pengajar dengan pengajar di sekolah saya dulu.
Sedikit sedih dan kecewa mengetahui hal ini. Tapi semoga saja sekarang ada
perubahan jauh lebih baik.
Referensi : Danim, Sudarwan. (2010).
Pedagogi,Andragogi,dan Heutagogi.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar